Athanasia Amanda Septevani
Athanasia Amanda Septevani (lahir 2 September 1984) atau lebih dikenal sebagai Amanda Septevani adalah peneliti senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di bidang yang meliputi “polimer dan nanoteknologi”. Ia memiliki minat dalam bidang rekayasa dan perancangan material yang berasal dari limbah untuk keberlanjutan dan memiliki keahlian yang luas dalam penelitian translasi dan fundamental.[1] Sebelumnya, ia menjabat sebagai peneliti senior di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).[2][3] bidang polimer, dan nanoteknologi khususnya yang berasal dari limbah biomassa serta sumber limbah lain menjadi produk inovasi teknologi berbasis selulosa yang bernilai tinggi untuk berbagai bidang. Amanda sempat bekerja di sebuah perusahaan sektor industri di Singapura sebagai supervisor produksi sebelum akhirnya menjadi peneliti. Kehidupan PribadiAmanda memiliki keluarga yang menjadi tempat baginya untuk berbagi dan mendengarkan keluh kesah. Kehadiran suami yang juga seorang peneliti memberikan dukungan yang berarti dalam menjalani karirnya. Selain itu, rekan-rekan kerjanya juga sangat suportif. Ia percaya bahwa motivasi dan perhatian sangat penting bagi seorang perempuan. Oleh karena itu, Amanda meyakini bahwa di balik kesuksesan perempuan, terdapat banyak orang yang mendukung mereka, baik secara moral maupun materi. Menariknya, Amanda memiliki taman yang cukup luas di rumahnya, sehingga ia sering menghabiskan waktu luangnya untuk berkebun. [4] PendidikanAmanda menamatkan menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Semarang, kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Diponegoro jurusan Teknik Kimia pada tahun 2002. Pada tahun 2013, Amanda mendapatkan beasiswa dari Australia Awards Scholarship dan menyelesaikan pendidikan Ph.D dalam bidang sains material di Universitas Queensland, Brisbane, Australia KarierPerjalanan kariernya dimulai sebagai Senior Production Supervisor di PT. Japan Medical Supply (2006–2009). Pada tahun 2009, Dr. Anastasia bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai peneliti di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Serpong. Selama lebih dari 12 tahun, ia berkontribusi dalam berbagai penelitian dan pengembangan ilmu material, bioteknologi, serta teknologi berbasis selulosa dan polimer. Sejak Oktober 2021, Dr. Anastasia melanjutkan perannya sebagai Senior Researcher di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).[5] PrestasiAtas dedikasi dan kontribusinya dalam pengembangan produk inovasi berbasis limbah biomassa ini, Amanda telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan antara lain, menjadi finalis yang mewakili Indonesia dalam kategori Mid-career di UL Research Institutes - ASEAN-United State Science Prize for Women - Climate Resilience and Adaptation tahun 2024,[6] 1st Winner Merck Young Scientist Award (2021),[7] 110 Tokoh Sawit Indonesia – Kategori 10 Tokoh Muda dan Inovator Indonesia–2021,[8] TOP 6 Anugerah ASN 2021 – Kategori The Future Leader 2021 , 99 Most Inspiring Women in Indonesia by GlobeAsia (2019), dan L’Oreal UNESCO for Woman in Science National Fellowship Awards (2018).[9] Penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Nanopaper Berbasis Biomassa Serat Nanoselulosa Alami sebagai Layar/Display Perangkat Elektronik Masa Depan”[10] mengantarkannya memperoleh penghargaan L'Oreal UNESCO Women in Science 2018 ini. Selain itu ia sempat menjadi perwakilan Juri Ahli untuk ajang Trakindo Inovasikids pada tahun 2023,[11] serta dinobatkan sebagai 99 Most Inspiring Women in Indonesia oleh Globe Asia 2019.[12] PublikasiSebagai peneliti dan akademisi, Amanda aktif menulis dan mempublikasikan karyanya. Dalam tiga tahun terakhir, ia telah mempublikasikan sekitar 178 karya ilmiah dari 497 karya secara keseluruhan.[13] Beberapa publikasinya yaitu Thermal interface polymer-based composites materials: a critical review (2025) yang diterbitkan di Jurnal Multiscale and Multidisciplinary Modeling, Experiments and Design,[14] Exploring of Cellulose Nanocrystals from Lignocellulosic Sources as a Powerful Adsorbent for Wastewater Remediation (2024) dipublikasikan di Journal of Polymers and the Environment,[15] Nanocellulose reinforced polyvinyl alcohol-based bio-nanocomposite films: improved mechanical, UV-light barrier, and thermal properties (2024) dipublikasikan di RSC Advances,[16] Effective deep eutectic solvent pretreatment in one-pot lignocellulose biorefinery for ethanol production (2024) diterbitkan di jurnal Industrial Crops and Products,[17] Hydrogel of Dialdehyde Cellulose/Chitosan Crosslinked with Sodium Trimetaphosphate and Its Application for Drug Delivery Matrices (2024) dipublikasikan di jurnal Waste and Biomass Valorization,[18] Starch – carrageenan based low-cost membrane permeability characteristic and its application for yeast microbial fuel cells (2024) dipublikasikan di International Journal of Renewable Energy Development,[19] Properties of hydrogel for adsorbent textile dye waste based cellulose-carboxymethyl sago starch (2024) diterbitkan di IOP Conference Series: Earth and Environmental Science,[20] Synthesis and Characterization of BC-ZnO and Antibacterial Activity Test (2024) diterbitkan di jurnal Polymers (Basel),[21] Cellulosic Nanomaterials for Remediation of Greenhouse Effect (2024) diterbitkan di Wiley Online Library, dan[22] Photo-bioelectrochemical cell anodes enhanced with titanium oxide, carbon nanotubes and chlorophyll-based catalyst on different supporting materials: Original scientific paper (2024) dipublikasikan di Journal of Electrochemical Science and Engineering.[23] Sementara pada tahun 2023, penelitiannya berfokus pada pengembangan nanokomposit berbasis selulosa untuk aplikasi kemasan kertas, insulasi termal poliuretan, serta produksi nanokristal selulosa dari tandan kosong kelapa sawit. Adapun judul artikel yang dipublikasikan di tahun 2023, yaitu Synthesis and characterization of cellulose nanofiber/poly-vinyl alcohol (CNF/PVA) nanocomposites for gas barrier applications in paper packaging (2023) di Materials Today: Proceedings,[24] Tuning the microstructure of polyurethane foam using nanocellulose for improved thermal insulation properties through an efficient dispersion methodology (2023) dipublikasikan di Polymer Composites, [25]Production of nanocellulose using controlled acid hydrolysis from large-scale production of micro-fibrillated cellulose derived from oil palm empty fruit bunches (2023) dipublikasikan di IOP Conference Series Earth and Environmental Science,[26] Study on properties of rigid polyurethane foam as a thermal building insulator at varied mixing conditions (2023) Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd IOP Conference Series: Earth and Environmental Science,[27] Charaterization of nanocellulose from liquid wasted of tofu by Acetobacter xylinum (2023) dipublikasikan di AIP Conference Proceeding,[28] dan Blending Process of Cellulose Nanofiber/Polyvinyl Alcohol (NFC/PVA) For Paper CoatingApplication (2023) dipublikasikan di Jurnal Sains Materi Indonesia (JUSAMI).[29] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia