Bendera Filipina
Bendera Filipina, dalam Bahasa Tagalog atau Bahasa Filipino dikenal sebagai Pambansang Watawat, diadopsi tanggal 12 Juni 1898. Bendera ini merupakan bendera triwarna dengan warna biru, merah, dan sebuah segitiga sama sisi berwarna putih di sisi tiang. Di tengah-tengah segitiga tersebut terdapat simbol matahari kuning dengan delapan sinar, masing-masing terbagi menjadi tiga; di sudut segitiga terdapat bintang bersegi lima kuning. Bendera Republik Filipina memiliki makna, sebagai berikut:
KeunikanBendera Filipina memiliki keunikan, yaitu perbedaan penggunaan pada masa damai dan perang. Saat masa damai, bendera ini menggunakan warna biru pada bagian atas dan warna merah pada bagian bawah. Sebaliknya pada masa perang, bendera ini menggunakan warna merah pada bagian atas dan warna biru pada bagian bawah. ProposalSinar kesembilanProposal untuk menambahkan sinar kesembilan pada matahari pada bendera Filipina sudah ada sejak tahun 1969, ketika gerakan reformasi sejarah Sinar Kesembilan dimulai di Universitas Filipinadi Diliman, Kota Quezon.[1] Simbolisme sinar kesembilan berbeda-beda menurut pendukungnya. Provinsi kesembilanSebelum perayaan seratus tahun kemerdekaan tahun 1998, pemerintah provinsi Zambales melobi agar desain sunburst mengakomodasi sinar kesembilan, dengan alasan bahwa provinsi mereka juga berada dalam keadaan pemberontakan pada tahun 1896. Namun Komisi Centennial membantah perubahan ini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Sejarah Nasional.[2] Pada 2003, Menteri Luar Negeri Filipina Blas Ople juga melobi untuk menambah sinar kesembilan, menyatakan agar Quezon harus diwakili karena ia beralasan bahwa perlawanan pertama melawan Spanyol dilakukan pada tahun 1841 di kaki Gunung Banahaw yang dipimpin oleh Hermano Pule.[3] Perwakilan etnisPada Desember 1987, anggota parlemen Alawadin Bandon Jr. dari Tawi-Tawi memberi usulan untuk menambah sinar kesembilan sebagai bentuk representasi Muslim di Filipina dalam perjuangan Perang Kemerdekaan Filipina. Ia berargumen bahwa, "Sebagai seorang Muslimin, saya merasa diserang perasaan terasing karena dikucilkan dari narasi simbolik sejarah besar negara."[4] Senator Aquilino Pimentel Jr. ikut memberikan pandangan yang sama dan mengajukan RUU untuk meminta agar adanya penambahan sinar matahari di bendera Filipina sebagai bentuk perwakilan kepada Muslim Filipina pada Maret 1988.[5] Bintang keempat![]() ![]() Emmanuel L. Osorio yang juga ikut memberi proposal untuk menambah Sinar Kesembilan juga memberi proposal untuk menambahkan sebuah bintang di bendera Filipina untuk melambangkan Sabah yang secara sejarah dimiliki oleh Kesultanan Sulu namun kini diperintah oleh Malaysia. Segitiga putih di bendera tersebut berubah menjadi persegi panjang untuk mengakomodir perubahan tersebut. Menurut Osorio, bintang yang mewakili Sabah dalam bendera yang diusulkannya ditambahkan "pada prinsipnya" dan mengatakan bahwa usulan bendera tersebut berupaya untuk mengungkapkan pandangan gerakan Sinar Kesembilan bahwa "jika kita mendapatkan Sabah, maka itu dapat diwakili oleh bintang".[6] Lihat pulaReferensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai National flag of the Philippines.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia