Groupe BPCE
BPCE (singkatan dari Banque Populaire Caisse d'Epargne) adalah sebuah bank asal Prancis yang dibentuk pada tahun 2009 melalui penggabungan antara Groupe Caisse d'Épargne dan Groupe Banque Populaire. Hingga tahun 2021, bank ini adalah bank dengan jumlah aset terbesar keempat di Prancis, terbesar ketujuh di Eropa, dan terbesar ke-19 di dunia.[3] Bank ini memiliki lebih dari 8.200 kantor cabang di seluruh dunia untuk melayani hampir 150 juta nasabah.[4] BPCE telah ditetapkan sebagai lembaga keuangan sistemik sejak Pengawasan Perbankan Eropa berlaku pada akhir tahun 2014, sehingga bank ini langsung diawasi oleh Bank Sentral Eropa.[5][6] Bank ini juga ditetapkan sebagai lembaga keuangan sistemik global oleh Financial Stability Board. Sejarah![]() Pada tahun 2008 dan awal tahun 2009, pemerintah Prancis menyediakan dukungan keuangan sekitar 7 miliar euro untuk grup yang dibentuk oleh CNCE, BFBP, dan perusahaan patungan mereka, Natixis. François Pérol, seorang asisten senior dari Presiden Nicolas Sarkozy, pun memimpin pengambilan keputusan terhadap restrukturisasi dari grup tersebut. CNCE dan BFBP kemudian resmi digabung untuk membentuk BPCE pada tanggal 31 Juli 2009. Pada hari yang sama, Pérol ditunjuk menjadi CEO, sementara Philippe Dupont yang sebelumnya menjabat sebagai chairman dari Groupe Banque Populaire, ditunjuk menjadi chairman non-eksekutif dari BPCE. Pada tahun 2014, BPCE melepas Coface di bursa saham. Hingga bulan Maret 2021, BPCE masih memegang 12,7% saham Coface. Pada bulan Juli 2016, BPCE mengumumkan pembelian terhadap Fidor Bank yang beroperasi di Britania Raya dan Jerman,[7] tetapi pada bulan November 2018, bank ini mempertimbangkan untuk menjual kembali Fidor Bank.[8] Pada tahun 2018, BPCE menjual bisnisnya di Afrika ke BCP Group asal Maroko, termasuk 68% saham Banque Internationale du Cameroun pour l'Epargne et le Crédit (BICEC); 71% saham Banque Malgache de l'Océan Indien (BMOI); 100% saham Banque Commerciale Internationale (BCI); dan 60% saham Banque Tuniso-Koweitienne.[9] Pada tahun 2018–2019, BPCE menghentikan penggunaan merek Crédit Foncier de France.[10][11] Pada bulan Juni –Juli 2021, bank ini mengakuisisi seluruh saham Natixis yang belum mereka pegang, sehingga Natixis keluar dari bursa saham. Pada tanggal 21 Januari 2025, BPCE dan Generali mengumumkan bahwa mereka telah meneken nota kesepahaman untuk membentuk sebuah perusahaan patungan guna menggabungkan bisnis manajemen aset mereka,[12] yang akan mengelola aset sekitar €1,9 triliun, termasuk Natixis Investment Managers dan afiliasinya (terutama Ostrum Asset Management).[13] Struktur dan operasionalWalaupun telah digabung pada tahun 2009, jaringan kantor CNCE dan BFBP tetap beroperasi secara terpisah. BPCE menyediakan berbagai jasa keuangan untuk UMKM, perajin, dan waralaba; produk tabungan, kredit, pembayaran, dan manajemen kekayaan; serta pembiayaan lahan yasan dan jasa perbankan korporat. Bank ini juga menyediakan produk bancassurance, termasuk asuransi jiwa dan pensiun yang meliputi asuransi mobil dan rumah,[14] perlindungan hukum, jaminan kecelakaan, asuransi kesehatan tambahan, serta asuransi kredit.[15] KepemimpinanGroupe BPCE telah dipimpin oleh tiga orang presiden direktur (président du directoire), yakni:
KontroversiPada tahun 2010, ototitas kompetisi Prancis, Autorité de la concurrence, mendenda sebelas bank, termasuk Groupe BPCE, sebesar 385 juta euro, atas keterlibatan dalam kontroversi biaya pemrosesan cek Prancis 2010.[19][20] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia