Jonathan Earl Franzen (lahir 17 Agustus 1959) adalah seorang pengarang sekaligus esais asal Amerika Serikat.
Masa muda
Franzen lahir di Western Springs, Illinois,[3] dari pasangan Irene (nama gadis Super) dan Earl T. Franzen.[4][5] Ayahnya dibesarkan di Minnesota dan merupakan putra dari seorang imigran Swedia, sementara ibunya berasal dari keturunan Eropa Timur. Franzen tumbuh besar di lingkungan yang cukup makmur di Webster Groves, salah satu pinggiran kota St. Louis, Missouri, dan lulus dengan predikat sangat baik dari Swarthmore College pada tahun 1981, mengambil jurusan bahasa Jerman.[6] Sebagai bagian dari pendidikannya, ia sempat belajar di Jerman selama tahun akademik 1979–1980 lewat program pertukaran pelajar dari Universitas Negeri Wayne. Di sanalah ia bertemu Michael A. Martone, sosok yang kelak menjadi inspirasi tokoh Walter Berglund dalam novel Freedom.[7] Franzen kemudian mendapat beasiswa Fulbright dan melanjutkan studi di Universitas Bebas Berlin pada tahun 1981–1982. Ia fasih berbahasa Jerman.[8]
Pada tahun 1982, Franzen menikah dan pindah bersama istrinya ke Somerville, Massachusetts demi mengejar karier sebagai novelis. Sambil menulis novel pertamanya, The Twenty-Seventh City, ia bekerja sebagai asisten riset di Departemen Ilmu Bumi dan Planet di Universitas Harvard, dan ikut menulis puluhan makalah ilmiah.[9] Pada september 1987, sebulan setelah mereka pindah ke Kota New York, Franzen berhasil menjual The Twenty-Seventh City ke penerbit ternama Farrar Straus & Giroux.[10]
Sedangkan novel Freedom (2010) menjadi sampul dan tajuk utama untuk majalah Time dan sering dianggap sebagai salah satu karya sastra Amerika Serikat terbaik.[11][12] Sementara itu novel terbaru Franzen yang berjudul Crossroads diterbitkan pada tahun 2021, dan menjadi buku pertama untuk trilogi yang sedang ia diproyeksikan.
Franzen sudah rutin menulis untuk majalah The New Yorker sejak tahun 1994. Esainya yang terbit di Harper’s tahun 1996 berjudul "Perchance to Dream" mengeluhkan kondisi sastra kontemporer yang menurutnya sedang surut. Lima tahun kemudian, ketika Oprah Winfrey memilih The Corrections untuk klub bukunya di tahun 2001, justru muncullah perseteruan yang cukup heboh antara Franzen dan Oprah Winfrey.[13]
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1982, saat masih awal dua puluhan, Franzen menikahi sesama penulis, Valerie Cornell.[14] Mereka tinggal di New York City dan menikah selama empat belas tahun. Kisah tentang pernikahan dan perceraian mereka sempat muncul dalam beberapa esai Franzen yang dimuat dalam kumpulan Farther Away.
Sekarang Franzen tinggal di Santa Cruz, California, bersama pasangannya—yang ia sebut sebagai "pasangan yang setara",[15]— Kathy Chetkovich.[16]
Lewat esainya yang berjudul "My Bird Problem,"[17] Franzen dikenal sebagai pengamat burung yang sangat serius[18] Pada maret 2018, ia muncul di acara CBS bernama Sunday Morning untuk membicarakan kecintaannya pada burung.[19][20] Selama sembilan tahun, Franzen juga duduk sebagai anggota dewan di organisasi konservasi burung, American Bird Conservancy.[21] Salah satu esainya, Emptying the Skies bahkan diangkat jadi film dokumenter berdurasi panjang yang rilis tahun 2013.[22][23]
Franzen juga penggemar lama kolektif punk-rock The Mekons. Ia muncul di dokumenter Revenge of the Mekons tahun 2014 sebagai pencerita tentang pentingnya Mekons dalam hidupnya.[24]
Pada tahun 2010, di sebuah acara peluncuran novel Freedom yang digelar di Serpentine Pavilion, London, kacamata Franzen sempat dicuri langsung dari wajahnya oleh seorang penyusup. Pencurinya bahkan sempat bercanda menebus kacamatanya dengan harga 100.000 dolar sebelum akhirnya ditangkap polisi di sudut lain Taman Hyde.[25][26][27]
^"Freedom: A Novel". Macmillan. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal December 8, 2010. Diakses tanggal September 10, 2010.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama millions_time_franzen_cover
^Brodesser-Akner, Taffy (June 26, 2018). "Jonathan Franzen Is Fine With All of It". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal June 26, 2018. Diakses tanggal June 26, 2018. During a series of interviews, Franzen expressed ambivalence about Oprah's endorsement — that it might alienate male readers, who he very much was hoping would read his book; that the "logo of corporate ownership" made him uneasy; that he had found a few of her choices in the past "schmaltzy" and "one-dimensional." Oprah disinvited him from her show in response, and Franzen was rebuked on all sides for his ingratitude and his luck and his privilege. He quickly became as famous for dissing Oprah as he was for writing a great book.
^Franzen, Jonathan (August 8, 2005). "My Bird Problem". The New Yorker (dalam bahasa American English). hlm. 52. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal July 10, 2018. Diakses tanggal July 10, 2018.
^Franzen, Jonathan (July 19, 2010). "Emptying the Skies". The New Yorker (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal July 10, 2018. Diakses tanggal July 10, 2018.