Operasi Bernhard![]() Operasi Bernhard adalah operasi rahasia yang dijalankan oleh Nazi Jerman untuk memalsukan uang kertas bank Inggris. Rencana awal operasi ini adalah menjatuhkan uang kertas palsu di wilayah Britania Raya dengan tujuan menyebabkan keruntuhan ekonomi Inggris selama Perang Dunia Kedua. Fase pertama operasi ini dimulai sejak awal tahun 1940 oleh Sicherheitsdienst (SD) dengan sandi Unternehmen Andreas (Operasi Andreas). Unit ini berhasil menduplikasi kertas berbahan linen yang digunakan Inggris, memproduksi blok grafir yang nyaris identik, dan menyimpulkan algoritme yang digunakan untuk membuat kode serial alfanumerik pada setiap lembar uang kertas. Unit ini dibubarkan pada awal tahun 1942 setelah pemimpinnya, Alfred Naujocks, berselisih dengan atasannya, Reinhard Heydrich. Operasi ini kembali dijalankan pada Juli 1942 dengan perubahan tujuan, yaitu memalsukan uang untuk membiayai operasi intelijen Jerman. Alih-alih menggunakan unit khusus di dalam SD, tahanan dari kamp konsentrasi Nazi dipilih dan dikirim ke kamp konsentrasi Sachsenhausen untuk bekerja di bawah pimpinan Mayor SS Bernhard Krüger. Unit ini terus memproduksi uang kertas Inggris hingga pertengahan tahun 1945. Perkiraan jumlah dan nilai uang kertas yang dicetak beragam, mulai dari £132.6 juta hingga £300 juta. Menjelang akhir masa produksi, mereka telah menyempurnakan rancangan visual untuk dolar AS, meskipun jenis kertas dan nomor seri yang sesuai masih dalam tahap analisis. Uang palsu ini kemudian dicuci, ditukar dengan uang asli dan aset lain. Uang kertas palsu hasil operasi ini digunakan untuk membayar agen Turki bernama Elyesa Bazna, yang memiliki nama sandi Cicero, atas jasanya memperoleh rahasia Inggris dari duta besar Inggris di Ankara, Turki. Selain itu, £100,000 dari Operasi Bernhard digunakan untuk mendapatkan informasi yang membantu pembebasan pemimpin Italia Benito Mussolini dalam serangan di Gran Sasso pada September 1943. Pada awal tahun 1945, unit ini dipindahkan ke kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen di Austria, kemudian ke kompleks terowongan Redl-Zipf dan terakhir ke kamp konsentrasi Ebensee. Karena penafsiran berlebihan terhadap perintah dari Jerman, para tahanan tidak dieksekusi saat tiba; mereka dibebaskan tidak lama kemudian oleh Tentara Amerika Serikat. Sebagian besar hasil produksi unit ini ditenggelamkan ke Toplitz dan Grundlsee pada akhir perang, namun peredarannya cukup luas sehingga Bank Inggris menghentikan penerbitan uang kertas baru dan menerbitkan desain baru setelah perang. Operasi ini telah didramatisasi dalam miniseri komedi-drama Private Schulz oleh BBC dan dalam film Austria tahun 2007, The Counterfeiters (Die Fälscher). Latar belakangUang kertas Britania![]() Rancangan yang digunakan pada uang kertas Britania pada awal Perang Dunia Kedua pertama kali diperkenalkan pada tahun 1855 dan hanya mengalami sedikit perubahan selama beberapa tahun berikutnya.[1] Uang kertas ini terbuat dari kertas linen putih dengan cetakan berwarna hitam pada satu sisi. Pada bagian kiri atas uang kertas terdapat grafir Britannia karya Daniel Maclise dari Royal Academy of Arts.[1] Uang kertas pecahan £5, yang juga dikenal sebagai White Fiver, berukuran 7+11⁄16 in × 4+11⁄16 in (195 mm × 120 mm).[2] Sementara itu, uang kertas pecahan £10, £20 dan £50 berukuran 8+1⁄4 in × 5+1⁄4 in (210 mm × 133 mm).[3] Setiap lembar uang kertas memiliki 150 markah halus yang berfungsi sebagai pengaman untuk mendeteksi pemalsuan. Markah ini, yang kerap dianggap sebagai kesalahan cetak, diubah pada setiap penerbitan uang kertas.[n 1] Setiap uang kertas mencantumkan kode serial alfanumerik serta tanda tangan Kepala Kasir Bank Inggris.[5] Sebelum Bank Inggris menerbitkan uang kertas apa pun, seluruh nomor seri dicatat dalam buku besar sebagai bentuk verifikasi kewajiban bank. Nomor-nomor seri ini kemudian diperiksa saat uang kertas kembali beredar melalui bank.[6][n 2] Sebuah tanda air terdapat di bagian tengah setiap uang kertas. Tanda air ini berbeda-beda, bergantung pada nilai nominal mata uang dan kode serial alfanumerik yang digunakan.[8] Menurut John Keyworth, kurator Museum Bank Inggris, karena uang kertas Britania belum pernah berhasil dipalsukan, Bank Inggris menjadi "agak terlena dengan desain dan produksinya".[9] Ia menggambarkan uang kertas tersebut sebagai produk yang "secara teknologi ... sangat sederhana".[10] Asal muasal rencanaDalam pertemuan pada tanggal 18 September 1939, Arthur Nebe, kepala Reichskriminalpolizeiamt, lembaga investigasi kriminal pusat Nazi Jerman, mengajukan usulan untuk memanfaatkan pemalsu yang sudah dikenal dalam memalsukan uang kertas Britania. Uang kertas palsu tersebut, yang berjumlah hingga £30 miliar, rencananya akan disebar di wilayah Britania Raya, dengan tujuan menyebabkan keruntuhan finansial dan hilangnya status mata uang dunia.[11][12] Atasan Nebe, Reinhard Heydrich, menyetujui rencana ini, tetapi ragu untuk menggunakan berkas kepolisian dalam menemukan individu yang bersedia terlibat.[n 3] Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Reich, menyebutnya sebagai "einen grotesken Plan", yang berarti "rencana yang menggelikan", meskipun ia melihat adanya potensi di dalamnya.[14] Keberatan utama terhadap rencana ini datang dari Walther Funk, Menteri Urusan Ekonomi Reich, yang berpendapat bahwa tindakan tersebut akan melanggar hukum internasional.[15] Adolf Hitler, Kanselir Jerman, memberikan persetujuan akhir agar operasi ini dijalankan.[16][n 4] Meskipun pembicaraan ini seharusnya bersifat rahasia, pada November 1939, Michael Palairet, duta besar Britania untuk Yunani, bertemu dengan seorang imigran Rusia yang memberikan rincian lengkap mengenai rencana yang dibahas pada pertemuan 18 September. Menurut laporan imigran tersebut, rencana itu berjudul "Serangan terhadap Sterling dan Penghancuran Posisinya sebagai Mata Uang Dunia". Palairet melaporkan informasi ini ke London, yang kemudian memberitahukannya kepada Departemen Keuangan AS dan Bank Inggris.[17] Meskipun Bank Inggris menganggap langkah-langkah keamanan yang ada sudah memadai, pada tahun 1940, mereka mengeluarkan uang kertas darurat pecahan £1 berwarna biru yang memiliki benang pengaman logam di dalamnya. Selain itu, impor uang kertas pound dilarang selama masa perang pada tahun 1943, produksi uang kertas pecahan £5 baru dihentikan, dan masyarakat diperingatkan tentang bahaya uang palsu.[18][19] Operasi Andreas![]() Setelah mendapatkan persetujuan Hitler, Heydrich membentuk unit pemalsuan dengan nama sandi operasional Unternehmen Andreas (Operasi Andreas).[20][n 5] Perintah Heydrich dalam pembentukan unit ini menyatakan bahwa:
Pada awal tahun 1940, unit pemalsuan ini didirikan di Berlin, di bawah departemen teknis Sicherheitsdienst (SD) yang dipimpin oleh Alfred Naujocks, seorang mayor di Schutzstaffel (SS). Kendali operasional harian berada di bawah pengawasan direktur teknis Naujocks, Albert Langer, seorang matematikawan dan pemecah kode.[23][24] Keduanya membagi tugas menjadi tiga tahap: membuat kertas yang identik, menyiapkan pelat cetak yang sama persis dengan uang kertas Britania, dan meniru sistem penomoran seri Britania.[20] Pihak Jerman memutuskan untuk memusatkan perhatian pada uang kertas dengan jumlah peredaran terbanyak, yaitu pecahan £5.[25] Sampel uang kertas Britania dikirim ke sekolah tinggi teknik untuk dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa kertas tersebut adalah kertas linen tanpa tambahan selulosa. Naujocks dan Langer menyadari bahwa kertas tersebut harus dibuat secara manual.[24] Warna sampel awal berbeda dari aslinya karena pihak Jerman menggunakan serat kain baru. Setelah diuji di pabrik kertas Hahnemühle, serat kain tersebut digunakan oleh pabrik-pabrik lokal, kemudian dibersihkan sebelum digunakan untuk membuat kertas. Warna uang kertas palsu dan asli pun akhirnya sesuai.[26] Saat sampel kertas awal diproduksi di sebuah pabrik di Spechthausen, penampilannya identik dengan uang kertas Britania di bawah cahaya normal, tetapi tampak kusam di bawah sinar ultraviolet dibandingkan dengan aslinya. Langer menduga hal ini disebabkan oleh komposisi kimia air yang digunakan untuk membuat kertas dan tinta. Ia pun mereplikasi komposisi kimia air Britania untuk mendapatkan kesesuaian warna.[27] Untuk memecahkan susunan kode pada penomoran seri alfanumerik, Langer bekerja sama dengan pakar perbankan, meneliti catatan mata uang selama 20 tahun terakhir untuk mereplikasi urutan yang benar.[5] Tidak ada catatan yang disimpan oleh Operasi Andreas, dan bagaimana pihak Jerman berhasil mengidentifikasi urutan yang benar tidak diketahui. Sejarawan kertas, Peter Bower, berpendapat bahwa kemungkinan teknik yang diadaptasi dari kriptanalisis digunakan untuk memecahkan urutan tersebut.[28] Para grafir Jerman yang mengerjakan pelat cetak kesulitan mereproduksi gambar Britannia, yang mereka juluki "Britannia Berdarah" karena tingkat kesulitannya yang tinggi. Setelah tujuh bulan, para pemalsu menghasilkan apa yang mereka anggap sebagai salinan sempurna, meskipun Kenworthy menyatakan bahwa letak matanya tidak tepat.[29][30] Pada akhir tahun 1940, Naujocks dicopot dari jabatannya setelah berselisih dengan Heydrich.[n 6] Unit pemalsuan ini tetap beroperasi di bawah pimpinan Langer sebelum ia mengundurkan diri pada awal tahun 1942, yang menandai penutupan unit tersebut. Langer kemudian mengklaim bahwa selama 18 bulan, unit ini telah memproduksi sekitar £3 juta uang palsu,[33] meskipun sejarawan Anthony Pirie memperkirakan angka £500,000.[34] Sebagian besar uang palsu yang dihasilkan dalam Operasi Andreas tidak pernah digunakan.[35] Kebangkitan di bawah Krüger![]() Pada Juli 1942, seiring dengan perubahan tujuan rencana, Reichsführer Heinrich Himmler kembali menghidupkan operasi ini.[36] Jika rencana awal bertujuan untuk meruntuhkan perekonomian Britania Raya dengan menyebarkan uang kertas palsu di wilayah tersebut, tujuan baru Himmler adalah memanfaatkan uang palsu tersebut untuk membiayai operasi intelijen Jerman.[37][38] Layanan keamanan di bawah kendali Himmler memiliki keterbatasan dana, sehingga uang palsu ini digunakan untuk menutupi kekurangan pendanaan dari Reichsbank.[39] SS Mayor Bernhard Krüger menggantikan Naujocks. Saat memeriksa kantor yang sebelumnya digunakan oleh Operasi Andreas, ia menemukan pelat grafir tembaga dan mesin-mesinnya, meskipun beberapa kawat kasa yang digunakan untuk membuat tanda air telah bengkok.[40] Ia diperintahkan untuk memberdayakan tahanan Yahudi dari kamp-kamp konsentrasi Nazi,[18] dan mendirikan unitnya di blok 18 dan 19 Sachsenhausen. Blok-blok ini diisolasi dari bagian lain kamp dengan tambahan pagar kawat berduri, dan unit SS-Totenkopfverbände ditugaskan sebagai penjaga.[41] Krüger mengunjungi beberapa kamp konsentrasi lain untuk memilih orang-orang yang dibutuhkan, terutama mereka yang memiliki keahlian dalam menggambar, mengukir, mencetak, dan perbankan.[22][42]Pada September 1942, 26 tahanan pertama untuk Operasi Bernhard tiba di Sachsenhausen,[43] n, diikuti 80 tahanan lainnya pada bulan Desember. Saat bertemu dengan para tahanan, Krüger menyapa mereka dengan sapaan formal dan sopan Sie, bukan du yang lebih merendahkan dan lazim digunakan Nazi saat berbicara kepada orang Yahudi. Beberapa tahanan yang terpilih kemudian melaporkan bahwa Krüger mewawancarai mereka untuk peran tersebut dan memperlakukan mereka dengan sopan dan baik.[44] Ia juga menyediakan rokok, surat kabar, ransum tambahan, dan radio bagi para tahanan. Para tahanan memiliki meja ping pong dan bermain bersama para penjaga serta sesama tahanan. Pertunjukan teater amatir juga diadakan pada malam hari oleh para tahanan, dengan penonton campuran dari penjaga dan pemalsu. Krüger menyediakan musisi untuk beberapa jenis musik.[45][46] ![]() Peralatan percetakan tiba pada bulan Desember, dan 12.000 lembar uang kertas per bulan mulai didatangkan dari Hahnemühle, ukuran setiap lembar memungkinkan pencetakan empat lembar uang kertas.[47][48] Produksi uang kertas palsu dimulai pada Januari 1943,[43] dibutuhkan waktu setahun agar tingkat produksinya kembali mencapai level yang pernah diraih pada Operasi Andreas.[49] Setiap bagian dari proses produksi diawasi oleh seorang tahanan, dan operasional harian dijalankan oleh Oscar Stein,[n 7] seorang mantan manajer kantor dan pembukuan.[51] Dua giliran kerja selama dua belas jam memastikan produksi berjalan tanpa henti, dengan sekitar 140 tahanan yang terlibat.[n 8] Lembaran yang telah dicetak, masing-masing berisi empat lembar uang kertas, dikeringkan dan dipotong menggunakan penggaris baja. Tepi-tepinya kemudian dikasarkan untuk meniru tampilan dekel pada uang kertas Britania.[n 9] Puncak produksi terjadi antara pertengahan tahun 1943 dan pertengahan tahun 1944, dengan perkiraan 65.000 lembar uang kertas dihasilkan setiap bulan dari enam mesin cetak pelat datar.[53] Untuk memberikan kesan usang pada uang kertas, antara 40 hingga 50 tahanan berdiri dalam dua baris dan saling mengoper lembaran uang kertas agar terkena kotoran, keringat, serta aus dan lusuh secara umum. Beberapa tahanan melipat dan membuka lipatan uang kertas berulang kali, sementara yang lain menjepit sudut-sudutnya untuk meniru cara pegawai bank mengumpulkan bundel uang kertas. Nama dan alamat dalam bahasa Inggris ditulis di bagian belakang, sebagaimana lazim ditemukan pada sejumlah uang kertas Inggris, dan angka-angka ditulis di bagian depan, meniru cara seorang teller bank menandai nilai sebuah bundel.[54][55] Empat tingkatan kualitas uang kertas ditetapkan: tingkat 1 adalah kualitas tertinggi, yang akan digunakan di negara-negara netral dan oleh mata-mata Nazi; tingkat 2 akan digunakan untuk membayar kolaborator; tingkat 3 diperuntukkan bagi uang kertas yang kemungkinan akan disebarkan di wilayah Britania Raya; tingkat 4 dianggap terlalu cacat untuk digunakan dan dimusnahkan.[56] Pihak berwenang Nazi sangat puas dengan hasil operasi ini sehingga dua belas tahanan, tiga di antaranya beretnis Yahudi, dianugerahi Medali Jasa Perang, sementara enam penjaga menerima Salib Jasa Perang kelas 2.[57] ![]() Pada Mei 1944 Ernst Kaltenbrunner, seorang SS Obergruppenführer (Jenderal) di Reichssicherheitshauptamt (Jawatan Pusat Keamanan Reich; RSHA), memerintahkan agar unit pemalsuan mulai memproduksi uang dolar AS palsu.[58][59] Tampilan visual pada uang kertas dolar AS lebih kompleks dibandingkan dengan mata uang Britania dan menimbulkan kendala bagi para pemalsu. Tantangan tambahan yang mereka hadapi termasuk jenis kertas yang mengandung serat sutra halus, serta proses cetak intaglio yang menghasilkan guratan kecil pada kertas.[60] Para tahanan menyadari bahwa jika mereka berhasil memalsukan dolar AS secara sempurna, keselamatan hidup mereka tidak lagi terjamin oleh pekerjaan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka memperlambat kemajuan mereka sebisa mungkin. Jurnalis Lawrence Malkin, penulis buku sejarah Operasi Bernhard, berpendapat bahwa para tahanan menganggap tindakan ini mendapat persetujuan diam-diam dari Krüger, yang akan menghadapi tugas di garis depan jika Operasi Bernhard dihentikan.[61][62] Pada Agustus 1944, Salomon Smolianoff, seorang pemalsu yang pernah dihukum, ditambahkan ke tim produksi di Sachsenhausen untuk membantu pemalsuan dolar AS, meskipun ia juga membantu dalam pengendalian kualitas uang kertas pound.[63][n 10] Para tahanan Yahudi yang bekerja dalam operasi ini pada saat itu menyampaikan keluhan kepada Krüger karena harus bekerja dengan seorang kriminal. Akibatnya, Smolianoff diberikan kamar tidur terpisah.[51] Pada akhir tahun 1944, para tahanan telah berhasil memalsukan sisi belakang uang dolar, dan sisi depannya pada Januari 1945. Dua puluh sampel uang kertas $100 diproduksi, tanpa nomor seri karena algoritmanya masih dalam penelitian, dan diperlihatkan kepada Himmler dan para pakar perbankan. Standar grafir dan pencetakan dianggap sangat baik, meskipun kualitas kertas yang digunakan secara teknis masih di bawah kualitas uang kertas asli.[64][n 11] Pencucian dan pemanfaatan uang palsu![]() Uang palsu tersebut diangkut dari Sachsenhausen menuju Schloss Labers, sebuah fasilitas yang dioperasikan oleh SS di Tyrol Selatan. Di sanalah dilakukan operasi pencucian uang yang dijalankan oleh Friedrich Schwend, yang telah menjalankan bisnis penyelundupan dan jual beli mata uang ilegal sejak tahun 1930-an.[65][n 12] Ia menegosiasikan kesepakatan yang memberinya bayaran sebesar 33,3% dari total uang yang berhasil dicuci. Sebanyak 25% dari bagian tersebut diberikan kepada para agen yang melaksanakan tugas sebagai pembayaran kepada mereka dan sub-agen mereka, serta untuk biaya operasional, sehingga ia mendapatkan keuntungan sebesar 8,3%.[68] Ia merekrut orang-orang yang disebutnya sebagai "penjual" di berbagai wilayah dan membangun jaringan yang terdiri dari 50 agen dan sub-agen. Beberapa di antaranya adalah orang Yahudi, yang sengaja dipilih karena otoritas cenderung tidak mencurigai mereka bekerja untuk Nazi. Schwend memberitahukan kepada para agennya bahwa uang tersebut disita dari bank-bank di negara-negara pendudukan.[69] Schwend memiliki dua tujuan utama: menukarkan uang palsu dengan franc Swiss atau dolar AS asli, dan membantu pendanaan operasi khusus, termasuk membeli senjata ilegal di pasar gelap dari Partisan Yugoslavia untuk kemudian dijual kepada kelompok pro-Nazi di Eropa Tenggara. Ia juga menggunakan uang palsu tersebut untuk membayar agen Turki, Elyesa Bazna, dengan nama sandi Cicero, atas jasanya dalam memperoleh informasi rahasia dari duta besar Inggris di Ankara.[70][n 13] Uang palsu senilai £100,000 digunakan untuk mendapatkan informasi yang membantu pembebasan pemimpin Italia, Benito Mussolini dalam serangan Gran Sasso pada September 1943.[71] Tahap-tahap akhir perang![]() Antara akhir Februari dan awal Maret 1945, seiring dengan kemajuan pasukan Sekutu, seluruh produksi uang kertas di Sachsenhausen dihentikan. Peralatan dan perbekalan dikemas dan dipindahkan bersama para tahanan ke kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen di Austria, tiba pada tanggal 12 Maret.[72] Tak lama kemudian, Krüger mengatur pemindahan lanjutan ke rangkaian terowongan Redl-Zipf dengan tujuan memulai kembali produksi.[73][74] Perintah untuk melanjutkan produksi segera dibatalkan, dan para tahanan diperintahkan untuk memusnahkan uang yang mereka bawa.[75] Uang yang tidak dibakar oleh para tahanan dimuat ke truk bersama peralatan percetakan dan ditenggelamkan di Danau Toplitz dan Danau Grundlsee.[76] Pada awal Mei, Operasi Bernhard resmi dihentikan dan para tahanan dipindahkan dari gua-gua ke kamp konsentrasi Ebensee di sekitarnya. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, dan sebuah truk disiapkan untuk melakukan perjalanan bolak-balik dari dan ke kamp. Sebuah perintah telah dikeluarkan agar para tahanan dibunuh, namun hanya setelah mereka semua berkumpul di Ebensee. Truk tersebut mengangkut dua kelompok pertama ke kamp, tempat para tahanan ditempatkan terpisah dari populasi kamp umum. Pada perjalanan ketiga, truk tersebut mogok setelah menjemput kelompok tahanan terakhir. Para tahanan dari kelompok terakhir terpaksa berjalan kaki menuju kamp, yang memakan waktu dua hari. Sesuai perintah yang mengharuskan para tahanan dibunuh secara bersamaan, dua kelompok pertama tetap diamankan sambil menunggu kedatangan rekan-rekan mereka. Akibat keterlambatan perjalanan ketiga dan semakin dekatnya pasukan Sekutu, pada tanggal 5 Mei, dua kelompok pertama dibebaskan dari isolasi dan bergabung dengan populasi umum. Para penjaga SS mereka melarikan diri. Pada siang harinya, kelompok ketiga tiba di kamp. Ketika para penjaga mengetahui kejadian yang menimpa dua kelompok pertama, mereka juga membebaskan tahanan mereka ke populasi tahanan utama dan melarikan diri. Pasukan Amerika Serikat tiba pada hari berikutnya dan membebaskan kamp tersebut.[77][78] Perkiraan jumlah dan nilai uang kertas yang dicetak selama Operasi Bernhard bervariasi, mulai dari total £132,610,945 ( termasuk £10,368,445 yang dikirim ke kantor pusat RHSA),[79] hingga £300 juta (dengan £125 juta di antaranya merupakan uang kertas yang layak edar).[52] Akibat dan warisanKrüger bersembunyi di rumahnya hingga November 1946 ketika ia menyerahkan diri kepada otoritas Britania. Memalsukan mata uang musuh tidak dianggap sebagai kejahatan perang sehingga ia tidak menghadapi dakwaan. Ia ditahan hingga awal tahun 1947 sebelum diserahkan kepada pihak Prancis. Mereka berupaya meyakinkannya untuk memalsukan paspor mereka, tetapi ia menolak. Ia dibebaskan pada November 1948. Ia menjalani proses denazifikasi, yang menghasilkan pernyataan dari para mantan tahanan pemalsu yang nyawanya berhasil ia selamatkan. Ia kemudian bekerja untuk perusahaan kertas Hahnemühle.[80][81] Pada tahun 1965, penulis Jerman Timur, Julius Mader menerbitkan Der Banditenschatz, sebuah kritik terhadap pemerintah Jerman Barat karena melindungi Krüger.[82] Schwend mengumpulkan kekayaan dari Operasi Bernhard. Ia ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat pada Juni 1945, yang berusaha memanfaatkannya untuk membantu pembentukan jaringan kontra-intelijen di Jerman, Organisasi Gehlen. Setelah ketahuan mencoba menipu jaringan tersebut, ia melarikan diri ke Peru. Meskipun sesekali bertindak sebagai informan untuk intelijen Peru, ia ditangkap karena menyelundupkan mata uang dan menjual rahasia negara. Setelah menjalani hukuman penjara selama dua tahun, ia dideportasi ke Jerman Barat dan diadili atas pembunuhan pada masa perang pada tahun 1979. Ia menerima hukuman percobaan atas kasus pembunuhan tanpa rencana.[83] ![]() Danau Toplitz telah menjadi lokasi beberapa pencarian berskala besar. Pada tahun 1958, sebuah ekspedisi menemukan beberapa peti berisi uang palsu dari Operasi Bernhard dan sebuah buku yang merinci sistem penomoran Bank Inggris.[84][85] Setelah seorang penyelam tewas di danau tersebut pada tahun 1963, dua rekannya di danau itu termasuk "mantan agen rahasia Nazi dan ... seorang pengusaha Jerman yang disebut-sebut terkait dengan koin emas palsu", pemerintah Austria melakukan pencarian selama sebulan di danau tersebut dan berhasil menemukan lebih banyak kotak berisi uang kertas.[86][87] Ahli zoologi Hans Fricke dari Institut Max Planck meneliti dasar danau selama beberapa tahun untuk mencari kehidupan akuatik langka. Pada tahun 1989, ia membawa Krüger dengan kapal selam mini dalam salah satu perjalanan eksplorasinya. Pada tahun 2000, kapal selam yang digunakan untuk mencari bangkai kapal RMS Titanic digunakan untuk memetakan dasar danau, dan beberapa kotak berisi uang kertas berhasil diangkat, disaksikan oleh Adolf Burger, mantan tahanan yang terlibat dalam operasi pemalsuan.[88][89] Saat melihat kualitas uang kertas tersebut, seorang pejabat bank menyebutnya sebagai "yang paling berbahaya yang pernah dilihat".[90] Uang palsu senilai £15–20 juta beredar luas pada akhir perang.[14] Dengan volume peredaran yang begitu besar, pada April 1943, Bank Inggris menghentikan peredaran semua uang kertas bernilai £10 ke atas.[62] Pada Februari 1957, uang kertas £5 baru diterbitkan, uang kertas berwarna biru ini dicetak di kedua sisi dan mengandalkan "perubahan warna yang halus dan grafir mesin yang mendetail" sebagai pengaman.[91] Denominasi lain juga diperkenalkan kembali: uang kertas £10 pada Februari 1964, £20 pada Juli 1970 dan £50 pada Maret 1981.[92] Tilhas Tizig Gesheften, sebuah kelompok kecil yang dibentuk dari Brigade Yahudi Angkatan Darat Britania, memperoleh pasokan pound sterling palsu dari Jaacov Levy, salah satu agen pencucian uang Schwend. Uang palsu tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan dan membawa pengungsi ke Palestina, sebagai bentuk pembangkangan terhadap blokade Britania di wilayah tersebut.[93] Beberapa memoar telah diterbitkan oleh mantan tahanan, termasuk catatan berbahasa Norwegia tahun 1949, Falskmynter i blokk 19 oleh Moritz Nachtstern, dan Des Teufels Werkstatt, catatan berbahasa Jerman tahun 1983 oleh Adolf Burger. Kedua karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Beberapa catatan sejarah mengenai operasi ini juga telah diterbitkan.[94] Pada tahun 1981, Private Schulz, sebuah versi fiksi dari Operasi Bernhard, ditayangkan di BBC sebagai drama komedi. Serial televisi ini dibintangi oleh Michael Elphick dan Ian Richardson.[95] Pada tahun 2007, memoar Burger diadaptasi menjadi film berjudul The Counterfeiters (Die Fälscher), yang mengisahkan cerita Salomon Sorowitsch, karakter yang terinspirasi dari kehidupan Smolianoff dan Burger. Film ini memenangkan Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-80.[96] Bank Inggris memiliki kebijakan untuk menukar semua uang kertas yang ditarik dari peredaran dengan mata uang yang berlaku saat ini sesuai nilai nominal yang tertera, kecuali untuk uang palsu.[97][n 14] Contoh uang palsu dari Operasi Bernhard telah muncul di pelelangan dan dijual oleh para pedagang dengan nilai yang lebih tinggi daripada nilai nominal aslinya, yaitu £5.[98][99] Contoh uang kertas ini juga dapat ditemukan di museum Bank Nasional Belgia dan Museum Bank Inggris.[4][100] Lihat pula
Catatan
Referensi
SumberBuku
Internet dan media televisi
Surat kabar, jurnal dan majalah
Bacaan tambahan
|
Portal di Ensiklopedia Dunia