Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar
Acara BesarMunas (Musyawarah Nasional) 2019Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU, 27 Februari - 1 Maret 2019. Acara digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Munas Alim Ulama membicarakan masalah-masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Sedangkan Konbes NU lebih membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan peraturan organisasi, serta menerbitkan rekomendasi.[4] SejarahPondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar Jawa Barat Indonesia . Di mulai dari keperihatinan Kiyai muda Marzuki Mad Salam ( Wafat tahun 1968 dalam usia 93 Tahun) berasal dari Grumbul kelawan Desa Gung Agung Kec. Bulus Pesantren Kab. Kebumen Jawa Tengah. Dengan keperihatinan beliau melihat keperihatinan umat Islam saat itu (Zaman penjajahan kolonial Belanda) dan mengingat keterbatasan materi yang di miliki, Kiyai muda Marzuki Mad Salam, memohon kepada Allah SWT, denan memperbanyak do’a dan Mujahadah (memohon petunjuk) sehingga pada suatu ketika beliau mendapat petunjuk Allah SWT, harus keluar dari lingkungan mencari tempat yang tepat untuk Nasrul’ilmiwada’wah islamiyah. Hal tersebut beliau lakukan di beberapa tempat di antaranya Gombong, Tambak, Sitinggil dll. Dengan izin Allah SWT beliau sampai di citangkolo tahun 1911. Suatu tempat lahan/hutan belantara yang konon angker, dan banyak binatang buas tempat tersebut sebelumnya ada 3 keluarga dari Manonjaya, Rancah, Cineam Tasikmalaya secara berurutan mereka hilang tanpa sebab. Pada tanggal 10 Muharam 1911 Kiyai Marzuki Mad Salam mendirikan Mushola panggung ukuran 2x3 meter, lima tahun kemudian lahan tersebut sudah bisa menghasilkan hasil bumi yang memadai serta berjalannya kegiatan keagamaan di Mushola tersebut. Pada tahun 1916 beliau memboyong keluarganya dari Grumbul kelawan Desa Gung Agung Kec. Bulus Pesantren Kab. Kebumen Jawa Tengah di bawa ke Citangkolo dengan membawa bayi laki-laki (umur 100 hari) di beri nama Badrun ( putra k-6 cluwung) seiring dengan itu Mushola Panggung di ubah menjadi Mushola lemprakan atau lesehan dengan ukuran 5x9 meter.[5] FasilitasFasilitas Pesantren
Sekolah
Pergguruan Tinggi
Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia