Program Belida Musi Lestari merupakan salah satu program binaan CSRPT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (PT KPI RU III Plaju) sejak tahun 2018. Program ini menjadi upaya dari pelestarian Ikan Belida dari perdagangan bebas. Konsep pengembangan masyarakat dilakukan dengan 2 aspek yakni budidaya Ikan Belida untuk pelestarian keanekaragaman hayati dan budidaya ikan lokal Sumsel untuk konsumsi dan diperjualbelikan sebagai pemasukan anggota kelompok pembudidaya Ikan Belida yang mana saat ini sudah tidak boleh dimanfaatkan selain untuk konservasi. [1]
Sejak awal program, jumlah indukan ikan belida hasil budidaya telah meningkat signifikan, dari 17 ekor pada tahun 2020 menjadi 85 ekor indukan Chitala lopis, 13 ekor remaja generasi pertama, dan 16 ekor benih pada tahun 2025, ditambah lebih dari 1.100 ekor ikan belida Jawa/putak (Notopterus notopterus)
Lokasi
Terdapat 2 (dua) lokasi yang digunakan sebagai kawasan budidaya yakni lokasi budidaya sekaligus penelitian di Kampus C Universitas PGRI Palembang tepatnya di Jl. Sakti Wiratama RT 8 RW 2 Kelurahan Srimulya, Kec. Sematang Borang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, 30961 dengan titik koordinat S: – 2.944314 dan E: 104.806193 yang memiliki luas wilayah 500 m2 dan Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat di Kawasan Sains dan Teknologi Dr. (H.C) Ir. H. Soekarno Jl. Raya Jakarta-Bogor No. KM 46, Sentul, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16911 dengan titik koordinat S: -6.496003 dan E: 106.849371.
Program budidaya Ikan Belida yang berlokasi di dua lokasi ini merupakan merupakan hasil kerja sama antara Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat, Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan PT. Kilang Pertamina Internasional tentang Pengembangan Teknologi Reproduksi Pada Penangkaran Ikan Belida Untuk Memenuhi Rekrutmen Stok Alam Dan Konservasi Sumber Daya Ikan di Sumatera Selatan.[2]
Tujuan
Menyelematkan Ikan Belida dari perdagangan bebas khususnya di Kota Palembang untuk dibudidayakan di kolam riset mitra PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju.
Mengurangi penggunaan pakan buatan untuk ikan air tawar dengan subtitusi melalui modifikasi pembuatan 1 jenis bahan alami di lingkungan sekitar.
Memodifikasi 1 kolam budidaya Ikan Belida sebagai media konservasi hewan dilindungi untuk dapat tetap tersedia di alam.
Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia yang melakukan budidaya Ikan Belida dengan melaksanakan 1 kali pelatihan lanjutan dan 3 kali studi banding antar kelompok binaan.
Meningkatkan kualitas ekonomi mitra CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju dengan dibentuk 1 paket sarana prasarana pemasaran warung untuk mampu bertahan paska pandemi Covid-19 melalui pengembangan budidaya Ikan Lele, Nila, Gurame, dan turunan olahan lainnya.[3]
Roadmap dan Tahapan Program
2019 – Inisiasi Budidaya Belida, dilakukan kampanye awal dengan mengajak nelayan dan pembudidaya untuk tidak lagi menangkap dan memperjualbelikan Ikan Belida dari alam liar. Tahun ini menjadi tonggak inisiasi budidaya Belida pertama di Sumatera Selatan.
2020 – Uji Coba Kolam Buatan, dilaksanakan uji coba budidaya di kolam buatan dengan penyesuaian terhadap habitat alami Ikan Belida, untuk melihat adaptasi spesies di luar ekosistem alaminya.
2021 – Riset Budidaya Ex-Situ dan Pemasaran Terpadu, program riset budidaya dilakukan secara ex-situ, namun tetap menggunakan sumber air dari Sungai Musi untuk menjaga kesesuaian kualitas habitat. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan BRPPUPP (Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan) Palembang. Dan menyusul diberlakukannya Permen KKP No. 1 Tahun 2021, yang menetapkan Ikan Belida sebagai satwa yang dilindungi penuh, kelompok pembudidaya dialihkan untuk memasarkan ikan air tawar konsumsi seperti lele melalui warung pecel lele.
2022 – Pengembangan Riset dan Sosialisasi Gerakan Cinta Belida, dilakukan penguatan riset budidaya dan sosialisasi melalui sistem pendidikan untuk mendukung Gerakan Cinta Belida. Selain itu, dikembangkan budidaya alternatif untuk ikan lokal seperti Baung, Tembakang, dan Gabus guna mencegah kepunahan serupa.
2023 – Kawasan Edukasi Riset Belida, terbentuk kawasan edukasi dan riset budidaya Ikan Belida di Sumatera Selatan yang dijadikan sebagai pusat rujukan konservasi dan pengembangan teknologi budidaya spesies tersebut. rescue Ikan Belida dari Perdagangan Bebas & Budidaya Ikan Air Tawar dan upaya penyelamatan dilakukan dengan pendekatan persuasif kepada pemancing dan pengepul yang menyimpan Ikan Belida, dibantu penyuluh perikanan lokal.[4]
Kegiatan Program
Modifikasi Kultur Pakan Ikan Belida & Ikan Air Tawar, Karena mahalnya harga pakan buatan, dilakukan inovasi pakan berbasis bahan alami seperti daun pepaya, keladi, dan kangkung. Pakan ini diproses menggunakan mesin khusus untuk mempertahankan nilai gizinya.
Inovasi Pemodelan Kolam Ikan Belida Sesuai Habitat Alami, Kolam budidaya dimodifikasi dengan dasar berlumpur dan air dari Sungai Musi untuk meniru habitat asli Belida. Ditambahkan juga pakan hidup seperti udang dan ikan kecil.
Peningkatan Kapasitas Budidaya Belida dan Ikan Air Tawar, Pelatihan budidaya dan konservasi diberikan kepada pembudidaya ikan, termasuk teknik pemijahan ikan konsumsi seperti gurame sebagai alternatif ekonomi.
Peningkatan Manajemen Keberlanjutan Hulu Hilir Budidaya Ikan Air Tawar, Karena Ikan Belida hanya diperbolehkan untuk konservasi, dikembangkan sistem budidaya ikan air tawar lain yang mencakup pembenihan, pembesaran, hingga penjualan ikan dan produk olahan melalui warung kelompok.[5]