Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dikenal karena sintaksnya yang sederhana dan mudah dibaca.[1] Bahasa ini telah menjadi salah satu alat utama dalam berbagai bidang, termasuk analisis data, statistik, sains data, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dengan dukungan komunitas yang luas dan pustaka yang kaya, Python menjadi pilihan utama bagi peneliti dan praktisi dalam pengolahan data dan pengembangan sistem cerdas.
Sejarah dan perkembangan
Python pertama kali dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1991 sebagai bahasa yang mengutamakan keterbacaan kode dan produktivitas pengembang.[1] Seiring waktu, komunitas Python mengembangkan berbagai pustaka yang mendukung analisis data[2] dan pembelajaran mesin, seperti NumPy,[3] Pandas,[4] dan Scikit-learn.[5][6] Pada dekade 2010-an, perkembangan pembelajaran mendalam (deep learning) semakin mendorong penggunaan Python dengan munculnya pustaka seperti TensorFlow[7] dan PyTorch.[8][9]
Pustaka untuk sains data dan kecerdasan buatan
Daftar Pustaka yang digunakan untuk Sains Data dan Kecerdasan Buatan
Nama Pustaka
Kegunaan
NumPy
Manipulasi array multidimensi dan operasi matematis tingkat lanjut
Pemrosesan Bahasa Alami (NLP): Python banyak digunakan untuk analisis teks, klasifikasi dokumen, dan chatbot.
Analitik Big Data: Integrasi Python dengan Apache Spark dan Hadoop memungkinkan pengolahan data dalam skala besar.
Pengolahan Citra dan Visi Komputer: Dengan OpenCV dan TensorFlow, Python digunakan dalam deteksi objek dan pengenalan wajah.
AI dalam Keuangan, Medis, dan Industri: Python digunakan dalam peramalan pasar saham, diagnosis medis, dan otomatisasi industri.
Python diperkirakan tetap menjadi bahasa utama dalam AI dan sains data karena ekosistemnya yang terus berkembang. Tren baru seperti AI generatif, komputasi kuantum, dan sistem otonom akan semakin memperkuat posisi Python dalam dunia teknologi.