Teorema dimensi untuk ruang vektor

Pada matematika, teorema dimensi untuk ruang vektor menyebutkan bahwa semua basis dari ruang vektor memiliki jumlah elemen yang sama. Jumlah elemen ini dapat berupa hingga atau takhingga (dengan kasus terakhir, jumlahnya adalah bilangan kardinal), dan mendefinisikan dimensi dari ruang vektor tersebut.

Secara formal, teorema dimensi untuk ruang vektor menyebutkan bahwa:

Dalam ruang vektor V, dua basis memiliki kardinalitas yang sama.

Karena sebuah basis himpunan pembangkit [en] yang bebas secara linear, dimensi dari teorema tersebut adalah konsekuensi dari teorema berikut, yang juga berguna:

Pada ruang vektor V, jika G adalah himpunan pembangkit dan I adalah himpunan kebebasan linear, maka kardinalitas dari I tidak akan lebih besar dari kardinalitas dari G.

Secara khusus, jika V dibangkitkan secara hingga, maka seluruh basisnya bernilai hingga dan memiliki jumlah elemen yang sama.

Meskipun pembuktian dari keberadaan dari basis pada seluruh ruang vektor pada kasus umum memerlukan lema Zorn dan sama dengan aksioma pemilihan, keunikan dari basis kardinalitas hanya memerlukan lema ultrafilter.[1] lema ini jauh lebih lemah, dengan pembuktian yang diberikan di bawah, tetapi dengan mengasumsikan trikotonomi.[a] Teorema ini dapat digeneralisasi pada modul-R untuk gelanggang R yang memiliki bilangan basis tak berubah. Pada kasus pembangkitan hingga, pembuktian hanya menggunakan argumentasi dasar dari aljabar, dan tidak memerlukan aksioma pemilihan ataupun variannya yang lebih lemah.

Pembuktian

Misalkan V adalah ruang vektor, {ai: iI} adalah himpunan kebebasan linear dari elemen V, dan {bj: jJ} adalah himpunan pembangkit [en]. Perlu pembuktian bahwa kardinalitas dari I tidak bernilai lebih besar dari J.

Jika J bernilai hingga, maka hasilnya berasal dari lema pertukaran Steinitz.[b] Jika J bernilai hingga, pembuktian yang berdasarkan teori matriks juga dimungkinkan.[2]

Asumsikan bahwa J bernilai takhingga. Jika I bernilai hingga, maka tidak ada yang perlu dibuktikan. Maka, kita asumsikan bahwa I juga bernilai tak hingga. Kita asumsikan bahwa kardinalitas dari I lebih besar dari J.[c] Kita harus membuktikan bahwa hal ini menghasilkan kontradiksi.

Dengan lema Zorn, setiap himpunan independen linear terkanding pada himpunan independen linear maksimal K. Maksimalitas ini menyiratkan bahwa K mengembangkan V dan maka adalah sebuah basis.[d] Karena kardinalitas dari K bernilai lebih besar atau sama dengan kardinalitas I, kita dapat mengubah {ai: iI} dengan K. Maka, kita dapat mengasumsikan, tanpa menghilangkan generalisasi, bahwa {ai: iI} adalah sebuah basis.

Maka, setiap bj dapat ditulis sebagai penjumlahan hingga

bj = ΣiEj λi, j ai

dengan Ej adalah subhimpunan dari I. Karena J bernilai takhingga, maka jJ   Ej memiliki kardinalitas yang sama dengan J.[c] Maka jJ   Ej memiliki kardinalitas yang lebih kecil dari I. Maka, terdapat beberapa i0I yang tidak muncul pada Ej mana pun. Nilai ai0 yang sesuai dapat diekspresikan sebagai kombinasi linear hingga dari bj, yang akhirnya dapat diekspresikan sebagai kombinasi linear hingga dari ai, tanpa ai0. Maka, ai0 bergantung secara linear pada ai, yang memberikan kontradiksi yang diperlukan.

Teorema perpanjangan kernel untuk ruang vektor

Aplikasi ini untuk teorema dimensi kadang dikenal sebagai teorema dimensi. Misalkan:

T: UV

adalah peta linear. Maka,

dim(range(T)) + dim(ker(T)) = dim(U),

yaitu, dimensi dari U bernilai sama dengan dimensi dari rentang transformasi ditambah dengan dimensi dari kernel. Lihat teorema kenolan peringkat untuk diskusi lebih lengkap.

Catatan kaki

  1. ^ Asumsi trikotomi misalnya semua bilangan kardinal dapat dibandingkan, pernyataan yang juga setara dengan aksioma pemilihan.
  2. ^ Memang, lema pertukaran Steinitz menyiratkan bahwa subhimpunan dari I memiliki kardinalitas yang tidak lebih besar dari J. Maka, I bernilai hingga dengan kardinalitas yang tidak lebih besar dari J.
  3. ^ a b Ini menggunakan aksioma pilihan.
  4. ^ Maksimalitas menyiratkan bahwa setiap elemen dari V bernilai bergantung secara linear dari elemen K, yang maka adalah kombinasi linear dari elemen K.

Referensi

  1. ^ Howard, P.; Rubin, Jean E. (1998). "Consequences of the axiom of choice". Mathematical Surveys and Monographs. 59. ISSN 0076-5376.
  2. ^ Hoffman, K.; Kunze, R. (1971). Linear Algebra (Edisi 2). Prentice-Hall. (Teorema 4 pada Bab 2).
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya