Teori gen egois atau teori seleksi gen adalah teori yang menyatakan bahwa evolusi berlangsung melalui seleksi dan kompetisi antar gen yang meningkatkan frekuensi alel yang efek fenotipnya berhasil membuatnya direplikasi.[1] Pendukung sudut pandang ini berargumen bahwa karena karakteristik diwariskan dari generasi ke generasi hanya melalui gen, maka seleksi alam dan evolusi sebaiknya dilihat dari sudut pandang gen.
Lawan dari sudut pandang ini adalah sudut pandang organisme yang diterapkan oleh para biolog dulu. Pendukung teori gen egois menyatakan bahwa sudut pandang organisme tak mampu menjelaskan fenomena seperti altruisme dan konflik antar genom, yang dapat dijelaskan melalui perspektif gen.
^Pittendrigh, C.S. (1958). "Adaptation, natural selection and behavior". Dalam Roe, A.; Simpson, G. G. (ed.). Behavior and evolution. Yale University Press, USA.