Trans Metro Dewata
Trans Metro Dewata adalah sistem transportasi Bus raya terpadu yang sebelumnya beroperasi dari 7 September 2020 sampai 31 Desember 2024 dan di aktifkan kembali pada 20 April 2025 di Bali.[2] Layanan ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dalam program Buy The Service/BTS Teman Bus, Trans Metro Dewata merupakan layanan ketiga setelah Palembang dan Surakarta.[3] Trans Metro Dewata diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi pada 7 September 2020 di Pasar Badung, Kota Denpasar. Koridor Trans Metro Dewata tersebar di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Total bus yang dioperasikan untuk melayani 6 koridor Trans Metro Dewata adalah sebanyak 105 unit bus.[3] Operator layanan Trans Metro Dewata adalah PT Satria Trans Jaya. Biaya operasional Trans Metro Dewata disubsidi 100% oleh pemerintah pusat.[1] Trans Metro Dewata menjadi salah satu pengembangan angkutan massal berbasis jalan yang disubsidi oleh pemerintah, serta melengkapi layanan bus Trans Sarbagita yang telah ada sebelumnya. Bus ini hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat yang terintegrasi dengan layanan angkutan massal lain. Tujuan program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat menggunakan angkutan umum sehingga mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan polusi udara di Bali. Sesuai dengan nota kesepakatan antara Ditjen Hubdat Kementerian Pehubungan RI dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali tentang Perencanaan, Pembangunan dan Pengoperasian Angkutan Umum Perkotaan di Kota Denpasar yang berlaku selama 5 tahun, sejak 2019 hingga 2024. Sehingga per 1 Januari 2025, pengelolaan Trans Metro Dewata beralih kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali.[4][5] Namun, dikarenakan Pemerintah Daerah Provinsi Bali gagal mempersiapan peralihan operasional sebelum kesepakatan berakhir, untuk sementara waktu operasional Trans Metro Dewata dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.[6] Koridor![]()
6 ||Sentral Parkir Kuta–ITDC Nusa Dua Deskripsi layananTarifTarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp 4.400,00. Penumpang wajib membawa kartu uang elektronik/QRIS ArmadaTrans Metro Dewata beroperasi dengan 75 armada. Sebelum berhenti beroperasi, terdapat 105 armada dengan rincian 95 armada digunakan untuk kepentingan operasional sedangkan sisanya untuk cadangan.[7] Sebagian armada dijual oleh pengelola untuk menutupi biaya perawatan selama Trans Metro Dewata tidak beroperasi. Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia