Kereta api ini mulai beroperasi pada 11 Juni 2018 untuk Angkutan Lebaran 2018.[1] Awalnya kereta api ini hanya beroperasi satu kali pulang pergi dalam sehari dan hanya berhenti di stasiun tertentu saja, seperti Rejosari, Kotabumi, Blambangan Umpu dan Martapura. Namun, sejak Kereta api Seminung dan Way Umpu di segmen lintas Tanjungkarang–Kotabumi dihapuskan, maka sejak 1 Desember 2019 kereta api ini beroperasi dua kali perjalanan pulang pergi dalam sehari dan pada saat itu sempat berhenti di semua stasiun di segmen lintas tersebut, ditambah Stasiun Ketapang dan Stasiun Way Tuba.[2][3]
Rangkaian kereta api ini terdiri dari satu kereta eksekutif khusus pegawai, lima kereta ekonomi premium, dan satu kereta makan berpembangkit. Apabila unit MP3 sedang bermasalah, digantikan satu unit MP2. Lokomotif yang dialokasikan untuk kereta api ini CC201.
Pada 18 Juli 2023 pukul 15:10 WIB, KA Kuala Stabas menabrak truk Fuso berisi tebu di perlintasan tanpa palang pintu di Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara. Kecelakaan ini menyebabkan lokomotif CC 201 83 42 anjlok dan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan perjalanan kereta api sempat terganggu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.[8][9]
Galeri
Tampak luar kereta penumpang kelas ekonomi premium KA Kuala Stabas
Tampak dalam kereta penumpang kelas ekonomi premium KA Kuala Stabas
Tampak luar kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi premium kereta api Kuala Stabas
Tampak dalam kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi premium KA Kuala Stabas
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh