Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo
Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo merupakan dua layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani relasi Solo Balapan–Pasar Senen melalui lintas tengah Jawa (via Cirebon–Purwokerto). Layanan kereta api dengan waktu keberangkatan dari Jakarta pada pagi hari disebut Fajar Utama Solo, sedangkan layanan kereta api dengan waktu keberangkatan dari Solo Balapan pada malam hari disebut Senja Utama Solo. SejarahKereta api Senja Utama Solo diluncurkan pada 14 Oktober 1978 dengan rute dahulunya Solo Balapan-Gambir, layanan kelas bisnis menggunakan rangkaian kereta buatan Goša asal Yugoslavia.[2] Rangkaian kereta tersebut memiliki ciri khas, yaitu jumlah jendela sebanyak delapan buah pada masing-masing sisi. Jumlah jendelanya kemudian disesuaikan seperti kereta bisnis lain. Pada 2016, kereta api Senja Utama Solo mulai melayani kelas eksekutif.[butuh rujukan] Mulai 21 Mei 2018, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium. Dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api per 1 Desember 2019, kereta api ini mengalami perubahan jadwal perjalanan—waktu keberangkatan dari Jakarta pada pagi hari sedangkan waktu keberangkatan dari Solo Balapan pada malam hari—sehingga nama kereta api mengalami penyesuaian.[3] Mulai 31 Januari 2025, Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo resmi menggunakan kereta campuran kelas eksekutif dan ekonomi generasi terbaru berbahan baja nirkarat buatan PT INKA Madiun. Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo ini menggunakan Trainset 23 bekas dari Kereta api Direct Train rute Semarang–Jakarta (bukan lungsuran dari rangkaian Kereta api Logawa), untuk rangkaian kereta ekonomi premium akan dimutasi ke Depo Purwokerto (PWT) untuk pengoperasian Kereta api Logawa ini. Stasiun pemberhentian
Legenda
InsidenPada 21 Januari 1981, kereta api ini bertabrakan dengan kereta api Matarmaja yang disebabkan oleh kelalaian baik dari kru kedua kereta tersebut maupun dari petugas Stasiun Kebasen dan Stasiun Notog pada saat itu. Pada 23 Januari 2014, kereta api Senja Utama Solo menabrak warga dan pelajar pada perlintasan sebidang di Banyuraden, Gamping, Sleman karena terjadi kesalahan pada pintu perlintasan otomatis sehingga mengakibatkan empat korban tewas.[5] Pada 19 Mei 2016, KA Senja Utama solo terlibat kecelakaan dengan mobil Avanza bernopol B 2198 TFO dan Transjakarta di perlintasan kereta di Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan. tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.[6] Pada 22 September 2024, insiden empat orang tewas tertabrak kereta api terjadi di jalur hulu Km 88+700 pada petak jalan Cikampek-Tanjungrasa, Kampung Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Saat itu, kereta api Fajar Utama Solo dengan rute Pasar Senen-Solo Balapan tengah melintas dari arah Pasar Senen menuju Solo Balapan (mengarah Haurgeulis). Tiga korban ditemukan tergeletak di sekitar lokasi kejadian, sedangkan salah satu korban tersangkut di bagian depan bemper lokomotif CC 204 03 01 YK hingga mencapai Stasiun Tanjungrasa, Desa Tanjungrasa Kidul, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.[7] Galeri![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai kereta api Fajar dan Senja Utama Solo.
Referensi
Lihat pulaPranala luar(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
|
Portal di Ensiklopedia Dunia